Senin, 07 Juni 2010

Tuhan, bukankah kami telah mengusir setan demi namaMu?

Dalam injil Matius 7:21,22 disebutkan demikian:

21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Bila kita salah memahami ayat-ayat itu, akibatnya bisa berbahaya.

Contohnya: Oh, kalau begitu kita jangan bernubuat demi nama Yesus, kita jangan mengusir setan demi nama Yesus, kita jangan menyembuhkan orang sakit demi nama Yesus, supaya kita jangan dibilang sebagai “pembuat kejahatan” (ayat 23).

Mengapa saya tandaskan bahwa pendapat, persepsi atau pemahaman seperti itu salah besar?

Maria Magdalena, sebelumnya adalah seorang pembuat dosa, pendosa, (mungkin juga seorang pelacur), tetapi Yesus kemudian menolongnya keluar dari “tabiat dosanya” ialah dengan jalan mengusir 7 setan dari Maria Magdalena.

Markus 16:9

Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.

Sahabat surgawi yang kekasih dalam Tuhan Yesus,

Seorang pelacur seperti Maria Magdalena, ia mempunyai kesulitan untuk lepas dari kecenderungan berzina, itu seakan menjadi suatu tabiat yang mendarah daging, padahal sebenarnya adalah: karena di dalam diri seorang pelacur ada terdapat ROH PERZINAHAN, roh percabulan, dll. Maka ketika seseorang belum dilepaskan dari roh-roh najis itu, dia akan selalu – secara berkala – timbul keinginan untuk melakukan dosa yang itu-itu juga. Roh-roh najis itu harus diusir dari diri seseorang, agar dia kembali ke tabiat awal manusia yang dibenarkan Tuhan.

Nah, setelah Yesus mengusir ketujuh roh jahat dari Maria Magdalena, maka bersihlah perempuan ini dari roh-roh jahat dan pengaruhnya, ia berubah total menjadi manusia baru, dan menjadi seorang yang sangat mengasihi Tuhan Yesus dengan kasih yang murni.

Melihat yang dilakukan Yesus: mengusir 7 setan dari Maria Magdalena, itu tentu saja bukan tindak kejahatan, tetapi sebaliknya adalah tindakan kebaikan, sehingga kalau Anda dan saya mengusir setan demi nama Yesus, itu bukanlah tindak kejahatan, tetapi kebaikan.

Sahabat surgawi,

Ketika kami melayani orang sakit, kami selalu menekankan bahwa ia harus mau mengampuni terlebih dahulu siapapun yang pernah menyakiti dia agar Bapa di Surga juga berkenan mengampuni dosanya. Yang kami lakukan itu adalah: mendamaikan si sakit dengan Allah Bapa,…..

Silahkan dinilai, tindakan mendamaikan orang berdosa dengan Allah itu suatu tindak kejahatan ataukah kebenaran? Tentu Anda sependapat dengan saya, bahwa tindakan tersebut merupakan perbuatan kebenaran, sesuai dengan Firman Tuhan.

Lebih jauh lagi, pengalaman kami menunjukkan, bahwa jika seseorang yang sakit tidak mau mengampuni, maka kami tidak dapat berbuat apa-apa, kami tidak bisa memaksa Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit itu. Kami sangat-sangat bersyukur bahwa setiap tindakan mujizat yang dilakukan Roh Kudus lewat pelayanan kami selalu didasarkan kepada kebenaran Firman.

Nah, singkatnya, yang dilakukan orang2 Kristen ketika mengusir setan-setan dan ketika mendoakan orang sakit adalah demi kebaikan orang yang dilayani dan demi menjunjung tinggi kebenaran Firman Tuhan.

Lantas, siapakah yang dimaksud para pembuat kejahatan? Mereka – diantaranya – adalah seseorang yang dulunya pernah dipakai Tuhan untuk mengusir setan2 demi nama Yesus dan menyembuhkan orang2 sakit pakai nama Yesus dan bahkan bernubuat , juga demi nama Yesus, tetapi yang kemudian murtad, keluar dari wilayah anugerah, maka segala perbuatan kebaikannya di masa lalu dianggap sepi oleh Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar